Dalam upacara pelantikan Kepresidenan Republik Islam Iran yang ke-13, Pemimpin Revolusi Islam Iran mengatakan,
"Jadilah simbol pemersatu bangsa dan selalulah berkata jujur kepada Rakyat! Berantas korupsi dan jangan biarkan para koruptor merasa aman dan bebas!"
Pagi tadi, pelantikan Presiden Republik Islam Iran yang ke-13 telah berlangsung secara khidmat di Husainiyah Imam Khumaini ra Teheran. Dengan pengesahan suara rakyat, Pemimpin Revolusi Islam mengangkat Hujjatul Islam Sayid Ibrahim Raisi sebagai Presiden Republik Islam Iran.
Dalam dekrit pengesahannya, Imam Ali Khamenei menganggap bahwa kehadiran rakyat dalam pemilu serta terpilihnya seorang figur pemimpin yang merakyat, alim dan memiliki sepak terjang yang cemerlang adalah menunjukkan tekad rakyat untuk tetap mengikuti jalan revolusi, yaitu jalan keadilan, kemajuan dan kebebasan. Beliau menekankan supaya ke depan, pemerintah dapat segera membuat lompatan di segala bidang, mampu menyingkirkan hambatan-hambatan produksi, penguatan mata uang nasional, pemberdayaan lapisan masyarakat menengah ke bawah dan bergerak cepat menuju Negara yang berprestasi.
Dalam teks pengesahan yang dibacakan oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Muhammadi Golpaigani tersebut adalah sebagai berikut:
Bismillahirahmanirrahim
Puja dan puji syukur kepada Allah Swt Mahamengetahui dan Mahakuasa yang dengan rahmat dan inayah-Nya, sekali lagi membuat Iran merasa bangga dari ujian sosial dan politik dalam Pemilu dan telah mengantarkan rakyat besar Iran –walaupun dalam keadaan yang susah dan sulit – dengan kehadiran mereka yang berarti dan terhormat, mampu menunjukkan kedaulatan suara rakyat atas penyelenggaraan urusan negara. Dengan pemilihan sosok yang merakyat dan mulia, dari golongan sayid (habib) dan berilmu, terhiasi dengan ketakwaan dan rasionalitas, memiliki track-record yang gemilang dalam masalah manajemen pemerintahan, dan berhasil menunjukkan tekadnya untuk mengikuti jalan revolusi yang tercerahkan, yaitu jalan keadilan, kemajuan, kebebasan dan bermartabat.
Kondisi tanah air tercinta kita saat ini sangat membutuhkan pelayanan dan siap melakukan lompatan ke depan di segala bidang. Kini negara sangat membutuhkan manajemen dari seorang yang kompeten, siap berjuang, arif dan pemberani yang dapat menggerakan kemampuan besar rakyat Iran yang terpendam -khususnya generasi muda- yang pasti akan dapat menangani masalah seberat apapun dengan mudah dan menggandeng tangan mereka untuk terjun langsung ke lapangan menuju hal-hal yang konstruktif; mampu menyingkirkan seluruh hambatan yang menghalangi produksi; mengejar kebijakan guna menguatkan mata uang nasional; serta memberdayakan masyarakat kelas menengah ke bawah yang saat ini sangat terbebani oleh masalah ekonomi. Satu manajemen yang diatur dengan kebijakan yang bijaksana, sudah pasti akan mampu membuka jalan bagi peningkatan -baik material maupun spiritual- rakyat Iran, serta akan mempercepat negara bergerak menuju posisinya yang layak.
Saya ucapkan terimakasih kepada rakyat Iran, sehingga dengan mengikuti pilihan mereka, saya melantik Sayid Ibrahim Ra'isi sebagai Presiden Republik Islam Iran. Saya memohon kepada Allah Swt demi keberhasilan dan kesuksesan beliau dan juga kabinetnya. Tak lupa saya mengingatkan mereka bahwa pilihan rakyat dan pelantikan saya ini akan terus berlaku selama presiden masih tetap berada di jalan Islam dan Revolusi Islam yang lurus, yang semoga dengan rahmat Allah Swt akan demikian seterusnya…Insyallah.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Sayid Ali Khamenei
3 Agustus 2021
Dalam pidato pengukuhannya; Pertama, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam memohon kepada Allah Swt untuk menjadikan hari tersebut sebagai hari yang penuh harapan bagi seluruh rakyat dan bangsa, dan kedua, menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pilpres benar-benar bermakna dan menjadi simbol demokrasi agama. Beliau menyampaikan terima kasih kepada Presiden dan pemerintahan ke-12 beserta kabinetnya, serta mendoakan Raisi dan para menteri yang akan ditunjuk supaya senantiasa berada dalam taufik dan rahmat Allah Swt.
Beliau menyatakan bahwa upacara pengesahan tersebut berdasarkan konstitusi dan tradisi yang sudah ditetapkan oleh Imam Khomeini ra dan menambahkan, "Seremonial ini merupakan manifestasi dari masalah yang sangat penting, yang merupakan bentuk "pengalihan kekuasaan secara rasional, tenang dan tegas" di badan eksekutif yang menjadi bagian dari pengelolaan negara.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi menyebutkan bahwa keberadaan keragaman politik sebagai salah satu tema terpenting dari upacara ratifikasi dan menambahkan: "Kecenderungan politik yang berbeda-beda antar pemerintah menunjukkan keragaman politik di negara ini dan fakta ini adalah tanda kebebasan dan keabsahan pemilu itu sendiri."
Mengacu pada terselenggaranya pemilu secara tertib dan aman, beliau dengan tulus mengucapkan berterima kasih kepada semua badan penyelenggara yang terkait, khususnya kepada rakyat Iran. Terkait hal ini, beliau mengatakan, "Dalam waktu yang lama, konspirasi untuk memboikot Pemilu adalah rencana utama dan menjadi kebijakan para musuh. Di dalam Negeri sendiri sebagian orang -entah karena lalai atau memang sengaja- justru mengikuti garis musuh tersebut. Namun mereka mendapatkan jawaban yang tegas dari rakyat sendiri, yaitu dengan mereka hadir dan ikut serta dalam Pemilu.
Ayatollah Khamenei menyebut pemindahan kekuasaan di Badan Eksekutif adalah satu harapan besar dan berkata: "Kehadiran orang-orang baru dengan kemauan baru dan inisiatif baru, tentunya akan dapat memberi harapan bagi semua orang, terutama kaum muda. Dan tentu, harapan ini sangatlah berharga."
Beliau menambahkan: "Pergantian ini tentunya juga merupakan kesempatan bagi mereka yang memiliki akal sehat untuk berkaca pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pemimpin masa lalu, untuk lebih berhati-hati sekaligus dapat menawarkan solusi."
Dengan mengacu pada yel-yel yang didengung-dengungkan dalam kampanye pemilihan presiden Ra'isi –yaitu kembali pada jalan Revolusi-, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menekankan, "Jalan yang benar ini harus terus berlanjut karena dengan jalan inilah maka Rakyat akan sampai pada hak-hak dasarnya dan menempatkan Iran dalam posisinya yang layak".
Terkait hal ini, beliau mengatakan, "Nilai-nilai Revolusi bukanlah konsep imajiner, akan tetapi ia secara berulang kali telah dinyatakan dengan jelas oleh Imam Khomeini ra. Untuk itu, kata-kata ini harus menjadi kriteria yang harus selalu diikuti."
Pemimpin Tertinggi Revolusi menyebutkan bahwa peran aktif rakyat Iran dalam berbagai persoalan adalah sebagai kunci utama pemecahan masalah. Ihwal hal ini, beliau mengatakan, “Mengejar nilai-nilai Revolusi tentu dapat meningkatkan motivasi Rakyat dan keinginan mereka untuk ikut terjun ke lapangan, yang tentu kehadiran mereka adalah kesempatan emas yang sangat berharga dan efektif yang tidak dapat diganti dengan sesuatu apapun."
Imam Ali Khamenei menjelaskan bahwa perubahan masyarakat dari kelompok pasif dan tercerai-berai menjadi kelompok yang bersatu, termotivasi, terarah dan idealis adalah capaian utama Revolusi yang dicanangkan oleh Imam Khameini. Beliau menambahkan: "Faktor dan elemen apapun yang dapat membawa dan meningkatkan persatuan, motivasi dan harapan dalam tubuh Rakyat adalah kesempatan emas, yang semua itu telah terkandung dalam nilai-nilai Revolusi."
Terkait dengan tagline atau slogan yang digunakan oleh Presiden Ra'isi saat Pemilu yang berbunyi "Merakyat, mendengar rakyat dan berada di tengah-tengah rakyat", Pemimpin Revolusi Iran mengatakan, "‘Merakyat’ adalah hal serius yang sangat penting! Untuk itu, bagi presiden beserta kabinetnya harus dapat mengimplementasikan slogan ini menjadi benar-benar nyata bagi semua orang, tanpa memandang kelas atau kelompok istimewa!"
Imam Ali Khamenei juga mengisyaratkan, "Tentu saja, maksud selalu ada di tengah-tengah rakyat’ bukan berarti lantas menyebabkan mereka mengabaikan komunikasi dengan para elit! Karena komunikasi dan bertukar pendapat dengan para elit itu perlu dan bermanfaat!"
Tak lupa beliau juga menekankan bahwa pemerintah harus menjadi perwujudan dan simbol kerukunan Bangsa dan harus senantiasa bersikap welas asih terhadap rakyat. Terkait hal ini, Pemimpin Revolusi Iran itu menambahkan, “Salah satu hal penting yang dapat membantu Pemerintah mencapai slogan ‘merakyat’ nya ialah berkomitmen untuk berdialog secara jujurdengan rakyat tanpa afiliasi politik apapun! Sangat penting bagi para pemimpin untuk berbicara jujur pada rakyat, semua masalah dan solusinya harus diberitahukan kepada mereka, berikan harapan nyata pada mereka dan jangan lupa untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan."
Nasihat Ayatullah Khamenei selanjutnya kepada kabinet pemerintah yang ke-13 ialah berkenaan dengan potensi besar yang dimiliki negeri dengan harus memberi perhatian serius kepadanya.
Terkait hal itu, beliau berkata: "Hari-hari ini banyak sekali persoalan yang ada dalam Negeri dan memang sangatlah banyak! Namun yang perlu diingat ialah bahwa kapasitas negara dari sisi air, minyak, tambang, pasar domestik yang besar, negara-negara tetangga, bakat yang ada dalam tubuh Rakyat serta kesiapan para pemuda tentunya jauh lebih banyak dari semua persoalan-persoalan itu!"
Untuk itu, Pemimpin Revolusi Iran menunjukkan bahwa "Oleh karena itu, tanpa diragukan lagi, maka dengan kapasitas dan potensi besar ini, tentu semua masalah tersebut akan dapat diatasi! Namun ingat, hal itu hanya dapat ditempuh apabila akar permasalahannya ditemukan terlebih dahulu, baru kemudian berupaya menyelesaikannya dengan tak kenal lelah sepanjang waktu!"
Imam Khamenei menggambarkan aspek lain yang dimaksud dengan ‘merakyat’ ialah dengan berjuang tanpa henti melawan korupsi dengan memberantas para koruptor. Terkait hal ini, beliau menambahkan "Dalam tugas yang diemban oleh Presiden Ra'isi sebelumnya, beliau sudah memulai tugas ini (memberantas korupsi) dengan baik. Namun sebenarnya, akar dan inti korupsi justru merajalela di Badan-badan Eksekutif itu sendiri, sehingga hal itu harus diperangi dengan serius!"
Beliau mencontohkan akan adanya penggelapan pajak, monopoli yang tidak beralasan, kegiatan komersial yang tidak sehat dan penyalahgunaan mata uang pilihan sebagai contoh korupsi yang harus segera ditangani dengan perencanaan dan tindak lanjut yang tepat.
Imam Khamenei mengatakan bahwa masalah ekonomi dapat terselesaikan hanya dengan perencanaan dan pergerakan yang tersusun dan tersistematis. Terkait hal ini, beliau berkata, "Masalah tidak akan dapat diselesaikan dengan hanya sibuk bekerja sehari-hari atau menjalankan suatu kebijakan yang tak terencana sebelumnya! Semua tentu tahu bahwa mengatasi persoalan ekonomi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Untuk itu, semua pejabat harus melakukan segala upaya mereka sehingga hal itu dapat teratasi dalam waktu yang sesingkat mungkin!"
Beliau menyebutkan bahwa Anggota Kabinet baru harus segera di bentuk dengan mengatakan, "Dilihat dari kondisi yang ada dalam Negeri, masalah ini sudah tidak boleh ditunda-tunda! Untuk itu, presiden yang terhormat harus segara bergegas memperkenalkan menteri-menterinya untuk segera di usulkan dan ditinjau oleh Parlemen!"
Poin terakhir yang disebutkan oleh Pemimpin Revolusi Iran ialah terkait masalah perang propaganda.
Dengan mengacu pada upaya musuh yang selalu mempengaruhi dan mendominasi opini publik untuk semua negara-negara –yang tentunya juga termasuk di dalamnya adalah Rakyat Iran- melalui perang lunak dan propaganda perang media, Ayatullah Khamenei mengatakan, "Apabila opini publik suatu bangsa secara bebas diberikan kepada pihak asing, maka sudah pasti bangsa itu akan bergerak sesuai keinginan asing!"
Dengan mengisyaratkan akan kelemahan media dalam Negeri dalam menangkal propaganda asing, Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran mengatakan, "Kita harus bertindak lebih kuat dan lebih cerdas lagi dalam masalah ini!"
Dalam upacara ini, Hujjatul Islam Ra’isi, Presiden Republik Islam Iran juga mengucapkan terim akasih kepada semua Rakyat dan juga badan penyelenggara pemilu dengan mengatakan, "Dalam pemilu 19 Juni, Rakyat -terlepas dari semua masalah hidup dan kesehatan- telah membuat epic yang sangat besar sehingga membuat kekecewaan pada musuh dan memberi harapan kepada kawan."
Presiden Ra’isi menyebutkan bahwa pesan pemilu 19 Juni 2021 yang ia harapkan ialah reformasi, keadilan, perang melawan kemiskinan, korupsi dan diskriminasi, memberikan perlindungan pada nilai-nilai revolusi, keharusan untuk segera memecahkan masalah. Singkatnya adalah mengubah situasi saat ini. Terkait hal ini, ia mengatakan, "Masalah seperti inflasi 44%, meningkatnya likuiditas, meningkatnya utang pemerintah, defisit anggaran, pengangguran, dan masalah perumahan yang disebabkan oleh permusuhan serta beberapa inefisiensi internal lainnya harus segera ditangani! Rakyat berharap kepercayaan mereka yang rusak dapat segera dipulihkan!"
Presiden terpilih kembali menegaskan bahwa kapanpun instruksi dari Pemimpin Revolusi diabaikan, maka di situlah kita akan mendapatkan masalah. Ia mengatakan, "Kami akan terus berusaha untuk mencabut sanksi. Namun yang perlu diingat, kami tidak akan pernah menggantungkan makanan rakyat pada kehendak asing sedikitpun!"
Presiden Ra’isi mengatakan, "Defisit anggaran, stabilitas pasar modal, pengendalian inflasi, corona, masalah air dan listrik adalah beberapa masalah penting yang perlu segera ditangani".
Presiden terpilih kembali menambahkan, "Rencana transformasi empat tahunan Pemerintah yang akan segera diajukan pada para ahli, tentu akan membuka jalan bagi pelaksanaan rencana pembangunan ketujuh."
Dalam upacara ini, Mendagri juga memberikan laporan tentang proses penyelenggaraan pemilihan presiden ke-13.
Rahmani Fadhli menyatakan bahwa taat pada hukum, kesetiaan, ketidakberpihakan, menjaga keamanan, persaingan sehat, partisipasi maksimal dan menjaga kesehatan baik bagi pemantau, kandidat dan pemilih adalah salah satu prinsip penyelenggaraan pemilu sekaligus sebagai faktor utama yang dapat meningkatkan semangat politik dan partisipasi publik dalam pemilu. Terkait hal ini, ia berkata, "Dewan Wali menyatakan pemilihan itu sah secara hukum tanpa membatalkan satu kotak suara pun!"