Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Rabu pagi (26/8/2015), dalam pertemuan dengan Presiden Iran dan para menteri kabinet, menjelaskan alasan penamaan hari-hari gugur syahidnya Rajaei dan Bahonar sebagai Pekan Pemerintah, adalah melestarikan prinsip pemikiran, perilaku dan kepribadian kedua syuhada mulia tersebut.
Mengapresiasi seluruh upaya pemerintah termasuk dalam menekan inflasi, menjaga ketenangan dan stabilitas ekonomi, keselamatan dan kesehatan, serta mengakhiri perundingan nuklir, Rahbar menekankan, “Dalam proses gerakan umum negara, memperhatikan penuh berlanjutnya agitasi musuh, mewaspadai penerobosan dan infiltrasi asing, menghindari menciptakan isu-isu marginal, menjaga laju ilmiah, manajemen sektor budaya berdasarkan prinsip dan slogan-slogan Imam Khomeini ra dan Revolusi Islam, memperhatikan keadilan dalam proses kemajuan, manajemen serius perdagangan luar negeri, serta menyusun program kohesif dan terencana untuk realiasi ekonomi muqawama, harus diperhatikan oleh para pejabat negara.
Rahbar dalam pertemuan memperingati Pekan Pemerintah itu menyampaikan ucapan selamat atas hari kelahiran Imam Ali al-Ridho as, yang bertepatan dengan Pekan Pemerintah. Beliau mengatakan, “Keberadaan makam Imam kedelapan Ahlul Bait as di Iran merupakan salah satu kebanggaan negara dan kita harus berusaha merayakannya secara maksimal.”
Mengenang syahid Rajaei dan Bahonar, beliau mengatakan, “Salah satu dari tujuan penamaan Pekan Pemerintah pada hari-hari ini adalah pengunggulan ciri khas perilaku dan akhlak kedua syahid mulia itu untuk para pejabat negara.”
Beliau menilai iman pada tujuan Imam [Khomeini ra], keikhlasan, semangat pengabdian, kerakyatan, keakraban dengan rakyat, tidak memposisikan tanggung jawab untuk menjamin masa depan finansial pribadi dan komitmen pada prinsip-prinsip Revolusi Islam termasuk di antara kriteria menonjol syahid Rajaei dan Bahonar.
“Para pejabat negara harus mengetahui bahwa perilaku, kehidupan dan komunikasi mereka dalam masyarakat akan menciptakan budaya,” tegas Rahbar.
Setelah menyampaikan mukaddimah tersebut, Rahbar berterima kasih dan mengapresiasi upaya dan kerja keras Presiden Iran dan kabinetnya dalam dua tahun terakhir. Menyinggung laporan dari para menteri dalam pertemuan itu, beliau mengatakan, “Laporan-laporan yang dijelaskan hari ini baik dan proporsional serta harus disampaikan kepada rakyat.”
Ayatullah Khamenei pada saat yang sama menekankan hal ini bahwa laporan-laporan para pejabat tinggi negara harus sedemikian rupa sehingga rakyat membenarkannya dengan melihat pada realitas hidup mereka.
Lebih lanjut beliau menyinggung sejumlah langkah positif pemerintah dan mengatakan, “Penurunan inflasi, ketenangan dan stabilitas relatif di sektor ekonomi serta antisipasi fluktuasi tajam, merupakan salah satu di antara langkah baik pemerintah yang harus dilanjutkan.”
“Tentunya kami tidak puas dengan inflasi dua digit dan inflasi tahunan harus sampai di bawah 10 persen,” tutur beliau.
Rahbar menilai upaya pemerintah untuk keluar dari kelesuan, program perubahan kesehatan, perencanaan untuk melanjutkan gerakan ilmiah negara, antisipasi air dan upaya dalam manajemen konsumsi air di bidang pertanian serta program irigasi sebagai bukti lain dari langkah baik pemerintah.
Menyinggung masalah nuklir, beliau mengatakan, “Mengakhiri perundingan nuklir merupakan salah satu tugas sangat penting yang telah terlaksana dan kami berharap agar dalam masalah ini sejumlah kendala dan tantangan yang ada dapat terselesaikan.”
Pada saat yang sama, Rahbar menilai kemungkinan kelalaian dari tujuan musuh, sebagai bagian dari kekhawatiran beliau dan mengatakan, “Sejak awal Revolusi [Islam] hinga kini, permusuhan rezim Zionis dan Amerika Serikat terhadap Revolusi dan Republik Islam tidak terkurangi dan kenyataan ini jangan sampai memudar dalam benak para pejabat negara.”
Ditambahkan beliau, “Tentunya metode permusuhan dan pukulan mungkin akan baru akan tetapi semua pejabat politik, ekonomi dan budaya harus memperhatikan agar jangan sampai masuk dalam rencana yang telah disusun musuh dan keputusan-keputusan mereka baik sengaja atau tidak jangan sampai membantu implemenstasi paket yang diinginkan pihak asing.”
Beliau menegaskan, “Tujuan permusuhan dan nyata musuh-musuh dapat dipahami dalam ungkapan dan tulisan mereka, dan jangan sampai ada yang lupa bahwa front musuh telah menyusun kuda-kuda dengan senjata siap di hadapan rakyat dan negara [kita], dan kita juga harus mengambil keputusan dan langkah dengan penataan front yang terperinci dan sesuai dengan berbagai kondisi.”
Rahbar menjelaskan, “Tentunya pentingnya memahami permusuhan tiada henti orang-orang Zionis dan Amerika, bukan hanya khusus untuk para pejabat saja, dan seluruh masyarakat khususnya kalangan yang peduli pada Revolusi, harus memperhatikan kenyataan ini, akan tetapi tugas para pejabat dalam hal ini lebih besar.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyebut kewaspadaan di hadapan upaya musuh untuk melakukan infiltrasi rumit dan gradual, sebagai tuntutan nyata dan mengatakan, “Pengambilan sikap-sikap revolusioner harus jelas, tegas dan tanpa kecanggungan, sikap-sikap revolusioner dan prinsip-prinsip Imam Khomeini harus dijelaskan tanpa rasa takut atau malu.”
Menurut beliau, jika lalai maka kita akan menyadari bahwa musuh telah menyusup di banyak tempat dan sibuk melakukan berbagai langkah berbahaya di bidang budaya, ekonomi dan politik. Oleh karena itu kita harus senantiasa waspada.
Rahbar menilai penjagaan persatuan rakyat sebagai urgensi penting lain dan menambahkan, bahkan dalam Pawai Akbar 22 Bahman juga semua rakyat juga tidak dari satu kelompok atau faksi, akan tetapi arah semuanya satu, oleh karena itu persatuan dan kesatuan tujuan dalam masyarakat harus dijaga.”
Ditambahkan beliau, “Untuk menjaga persatuan masyarakat, menciptakan isu-isu marginal dan kebingungan harus dihindari serta jangan sampai terungkap kata-kata atau pernyatan yang merusak persatuan.”
Kemudian dalam menjelaskan berbagai prioritas pada tahap sekarang, Rahbar menekankan penjagaan laju kemajuan ilmiah negara dan menjelaskan, “Ilmu adalah infrastruktur sejati kemajuan negara dan sebesar apapun pengeluaran di bidang ini adalah investasi bagi masa depan Iran.”
Beliau menambahkan, harus direncanakan dan diupayakan sedemikian rupa sehingga laju ilmiah dalam dekade kedua program pembangunan tetap dipertahankan dan insyaallah kita mampu masuk dalam kelompok 10 negara dunia dengan tingkat ilmiah tinggi.
Rahbar menilai perubahan gerakan ilmiah menjadi wacana publik dalam satu dekade terakhir menjamin perkembangan ilmiah dan menambahkan, “Wacana yang menumbuhkan semangat dan motivatif ini harus dipertahankan dan diperkuat.”
Ayatullah Khamenei menilai pengandalan perusahaan-perusahaan berbasis sains dan taman-taman iptek, sangat penting dan menciptakan lapangan kerja seraya menambahkan, “Rencanakan sedemikian rupa sehingga para mahasiswa dari berbagai tahapan studi dapat masuk dalam pasar kerja dan beraktivitas.”
Menurut beliau, budaya adalah prioritas dalam tahap sekarang dan menjelaskan, “Masalah ekonomi tidak menyebabkan kegalauan pikiran akan tetapi masalah budaya terkadang merampas tidur seseorang.”
Rahbar Revolusi Islam menyinggung produk-produk budaya yang sehat dan pencegahan produk-produk budaya merugikan sebagai tugas utama para pejabat negara dan menandaskan, “Di semua negara dunia, produk-produk budaya sangat dijaga, oleh karena itu jika sebagian produk baik itu yang [dalam bentuk] pertunjukan maupun tertulis, bertentangan dengan pedoman dan prinsip, maka harus dicegah tanpa kecanggungan.”
Seraya menolak pelepasan sektor budaya beliau menegaskan, “Sektor budaya harus dikelola berdasarkan pedoman dan slogan-slogan Imam [Khomeini] dan Revolusi dan harus diproduksi asupan budaya yang sehat untuk masyarakat.”
Di bagian lain, Pemimpin Besar Revolusi Islam menilai ekonomi sebagai prioritas paling utama negara dan beliau menjelaskan beberapa poin dalam hal ini, di mana poin pertamanya adalah “kemajuan yang berpadu dengan keadilan.”
Menurut Rahbar, harus hati-hati dalam gerakan ekonomi, jangan sampai tercipta kesenjangan dan jangan sampai kaum fakir tergilas.
Perubahan kerja dan upaya menjadi wacana publik serta perubahan kemalasan dan pengangguran menjadi hal yang tercela dalam budaya masyarakat, termasuk di antara poin penting dalam perencanaan dan kebijakan [pemerintah]. Ditambahkan beliau, “Selain motivasi dan perluasan penciptaan lapangan kerja dan produksi kekayaan negara, harus diciptakan jalur-jalur benar kerja dalam tugas kerja dan ditunjukkan kepada masyarakat peluang mencari kerja di media massa di mana sejumlah program televisi baik dalam hal ini.”
Menyinggung kapasitas luas negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, Rahbar mngatakan, “Masalah manajemen komersial dan perdagangan asing sangat penting.”
Beliau juga menekankan pertukaran dan perniagaan adil serta agar Iran tidak berubah menjadi pasar produk asing.
Ekonomi muqawama menurut beliau merupakan masalah penting yang harus diperhatikan penuh dalam perencanaan pemerintah.
Beliau berterima kasih atas laporan sejumlah lembaga dalam hal ini, namun mengatakan, “Sebagian tugas yang telah terlaksana bersifat mukaddimah, sebagian lainnya tidak berhubungan dengan ekonomi muqawama dan sebagian tugas yang sedang dilaksanakan lembaga-lembaga termasuk dalam aktivitas ekonomi muqawama.”
“Ekonomi muqawama adalah paket sempurna dan kohesif serta produk kebijaksanaan kolektif dan untuk implementasinya memerlukan program pelaksanaan dan operasional yang kohesif,” tegas Rahbar.
Lebih lanjut dijelaskan beliau, “Dalam program ini, porsi pelaksanaan masing-masing lembaga harus jelas dan terjadwal dan bersamaan dengan penyelesaian masalah dan rintangan, seluruh aktivitas lembaga-lembaga diamati dan ditindaklanjuti.”
Beliau menambahkan, “Setelah penyusunan program operasional ini, langkah kedua dalam implementasi ekonomi muqawama, adalah pembentukan sebuah komite komando yang kokoh, pintar dan berpengaruh, sehingga dengan pengamatan seluruh aktivitas, tersedia langkah-langkah urgen untuk menyelesiakan masalah dan pengambilan keputusan-keputusan benar dan tepat waktu, serta operasionalisasi program-program, dan dilaporkan kepada masyarakat.”
Ditujuan kepada para pejabat pemerintah, Rahbar mengatakan, “Jangan sampai ada program ekonomi yang tidak sesuai dengan kebijakan ekonomi muqawama, masuk dalam program kerja dan susunlah program pembangunan keenam lebih cepat dan berdasarkan pada pedoman ini.”
Ayatullah Khamenei menekankan pentingnya pemanfaatan berbagai kapasitas di bidang-bidang swasta termasuk pengerahan serta pemanfaatan para pakar dan pegiat ekonomi dalam merealisasikan ekonomi muqawama.
“Jika pelaksanaan politik ekonomi muqawama menuntut persyaratan hukum, undang-undang dan yudisial, parlemen dan lembaga yudikatif akan siap bekerja sama,” papar Rahbar.
Menyinggung masalah kelesuan dan laporan Presiden Iran soal pertumbuhan positif tiga persen sektor ekonomi, Ayatullah Khamenei mengatakan, “Pertumbuhan ini menunjukkan relokasi sederhana dalam kelesuan, namun jika tidak diatasi secara serius, pertumbuhan ekonomi saat ini juga akan terancam dan inflasi akan kembali menanjak.”
Terkait lembaga-lembaga ekonomi yang menghadapi masalah akibat krisis, beliau menekankan, “Sebagian dari pusat-pusat produksi itu bermasalah dalam likuiditas di mana bank-bank harus terjun ke medan dalam hal ini, akan tetapi sebagian lain dari lembaga-lembaga itu punya masalah dengan likuiditas serta menerima kemudahan akan tetapi kemudahan itu digunakan di tempat lain dan mereka ini harus ditandak secara proporsional.”
Ayatullah Khamenei menegaskan, “Untuk mengatasi masalah keterpurukan [ekonomi] ini, sebagian program harus diserahkan kepada pihak swasta.”
Beliau juga menyinggung sejumlah statistik soal adanya 400.000 miliar toman program setengah jalan dan mengatakan, “Jika 10 persen dari program-program tersebut diserahkan kepada sektor swasta, maka 4.000 miliar toman akan masuk dalam perputaran ekonomi negara dan akan memberikan pengaruh besar dalam mengatasi kelesuan.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam kemudian menekankan pentingnya perhatian lebih besar untuk sektor pertanian dan menegaskan kembali perencanaan untuk mencapai swasembada dalam komoditi inti.
“Selain memanfaatkan teknologi modern dalam sektor pertanian, kapasitas para insinyur muda pertanian di berbagai provinsi juga harus diaktualisasi.”
Mencegah impor boros buah menurut beliau sangat penting seraya mengatakan, “Harus ada fokus serius pada wilayah pedesaan dan sektor industri konversi, serta aktualisasi potensi industri pedesaan.”
Ayatullah Khamenei menilai sektor pertambangan sebagai kapasitas penting yang dimiliki negara dan mengatakan, “Pasar minyak yang hanya dengan satu isyarat kekuatan [adidaya] dan aksi antek-antek jahatnya di kawasan, dari 100 dolar menjadi 40, sama sekali tidak dapat diandalkan dan opsi lain harus dipikirkan, di mana pilihan terbaiknya adalah sektor pertambangan.”
Beliau lebih lanjut menjelaskan bahwa kapasitas swasta harus dimanfaatkan di sektor pertambangan serta agar dicegah penjualan bahan mentah.
Di akhir pernyataannya, Rahbar menekankan masalah air dan penghematan konsumsinya, serta reformasi irigasi pertanian.
Mengapresiasi seluruh upaya pemerintah termasuk dalam menekan inflasi, menjaga ketenangan dan stabilitas ekonomi, keselamatan dan kesehatan, serta mengakhiri perundingan nuklir, Rahbar menekankan, “Dalam proses gerakan umum negara, memperhatikan penuh berlanjutnya agitasi musuh, mewaspadai penerobosan dan infiltrasi asing, menghindari menciptakan isu-isu marginal, menjaga laju ilmiah, manajemen sektor budaya berdasarkan prinsip dan slogan-slogan Imam Khomeini ra dan Revolusi Islam, memperhatikan keadilan dalam proses kemajuan, manajemen serius perdagangan luar negeri, serta menyusun program kohesif dan terencana untuk realiasi ekonomi muqawama, harus diperhatikan oleh para pejabat negara.
Rahbar dalam pertemuan memperingati Pekan Pemerintah itu menyampaikan ucapan selamat atas hari kelahiran Imam Ali al-Ridho as, yang bertepatan dengan Pekan Pemerintah. Beliau mengatakan, “Keberadaan makam Imam kedelapan Ahlul Bait as di Iran merupakan salah satu kebanggaan negara dan kita harus berusaha merayakannya secara maksimal.”
Mengenang syahid Rajaei dan Bahonar, beliau mengatakan, “Salah satu dari tujuan penamaan Pekan Pemerintah pada hari-hari ini adalah pengunggulan ciri khas perilaku dan akhlak kedua syahid mulia itu untuk para pejabat negara.”
Beliau menilai iman pada tujuan Imam [Khomeini ra], keikhlasan, semangat pengabdian, kerakyatan, keakraban dengan rakyat, tidak memposisikan tanggung jawab untuk menjamin masa depan finansial pribadi dan komitmen pada prinsip-prinsip Revolusi Islam termasuk di antara kriteria menonjol syahid Rajaei dan Bahonar.
“Para pejabat negara harus mengetahui bahwa perilaku, kehidupan dan komunikasi mereka dalam masyarakat akan menciptakan budaya,” tegas Rahbar.
Setelah menyampaikan mukaddimah tersebut, Rahbar berterima kasih dan mengapresiasi upaya dan kerja keras Presiden Iran dan kabinetnya dalam dua tahun terakhir. Menyinggung laporan dari para menteri dalam pertemuan itu, beliau mengatakan, “Laporan-laporan yang dijelaskan hari ini baik dan proporsional serta harus disampaikan kepada rakyat.”
Ayatullah Khamenei pada saat yang sama menekankan hal ini bahwa laporan-laporan para pejabat tinggi negara harus sedemikian rupa sehingga rakyat membenarkannya dengan melihat pada realitas hidup mereka.
Lebih lanjut beliau menyinggung sejumlah langkah positif pemerintah dan mengatakan, “Penurunan inflasi, ketenangan dan stabilitas relatif di sektor ekonomi serta antisipasi fluktuasi tajam, merupakan salah satu di antara langkah baik pemerintah yang harus dilanjutkan.”
“Tentunya kami tidak puas dengan inflasi dua digit dan inflasi tahunan harus sampai di bawah 10 persen,” tutur beliau.
Rahbar menilai upaya pemerintah untuk keluar dari kelesuan, program perubahan kesehatan, perencanaan untuk melanjutkan gerakan ilmiah negara, antisipasi air dan upaya dalam manajemen konsumsi air di bidang pertanian serta program irigasi sebagai bukti lain dari langkah baik pemerintah.
Menyinggung masalah nuklir, beliau mengatakan, “Mengakhiri perundingan nuklir merupakan salah satu tugas sangat penting yang telah terlaksana dan kami berharap agar dalam masalah ini sejumlah kendala dan tantangan yang ada dapat terselesaikan.”
Pada saat yang sama, Rahbar menilai kemungkinan kelalaian dari tujuan musuh, sebagai bagian dari kekhawatiran beliau dan mengatakan, “Sejak awal Revolusi [Islam] hinga kini, permusuhan rezim Zionis dan Amerika Serikat terhadap Revolusi dan Republik Islam tidak terkurangi dan kenyataan ini jangan sampai memudar dalam benak para pejabat negara.”
Ditambahkan beliau, “Tentunya metode permusuhan dan pukulan mungkin akan baru akan tetapi semua pejabat politik, ekonomi dan budaya harus memperhatikan agar jangan sampai masuk dalam rencana yang telah disusun musuh dan keputusan-keputusan mereka baik sengaja atau tidak jangan sampai membantu implemenstasi paket yang diinginkan pihak asing.”
Beliau menegaskan, “Tujuan permusuhan dan nyata musuh-musuh dapat dipahami dalam ungkapan dan tulisan mereka, dan jangan sampai ada yang lupa bahwa front musuh telah menyusun kuda-kuda dengan senjata siap di hadapan rakyat dan negara [kita], dan kita juga harus mengambil keputusan dan langkah dengan penataan front yang terperinci dan sesuai dengan berbagai kondisi.”
Rahbar menjelaskan, “Tentunya pentingnya memahami permusuhan tiada henti orang-orang Zionis dan Amerika, bukan hanya khusus untuk para pejabat saja, dan seluruh masyarakat khususnya kalangan yang peduli pada Revolusi, harus memperhatikan kenyataan ini, akan tetapi tugas para pejabat dalam hal ini lebih besar.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyebut kewaspadaan di hadapan upaya musuh untuk melakukan infiltrasi rumit dan gradual, sebagai tuntutan nyata dan mengatakan, “Pengambilan sikap-sikap revolusioner harus jelas, tegas dan tanpa kecanggungan, sikap-sikap revolusioner dan prinsip-prinsip Imam Khomeini harus dijelaskan tanpa rasa takut atau malu.”
Menurut beliau, jika lalai maka kita akan menyadari bahwa musuh telah menyusup di banyak tempat dan sibuk melakukan berbagai langkah berbahaya di bidang budaya, ekonomi dan politik. Oleh karena itu kita harus senantiasa waspada.
Rahbar menilai penjagaan persatuan rakyat sebagai urgensi penting lain dan menambahkan, bahkan dalam Pawai Akbar 22 Bahman juga semua rakyat juga tidak dari satu kelompok atau faksi, akan tetapi arah semuanya satu, oleh karena itu persatuan dan kesatuan tujuan dalam masyarakat harus dijaga.”
Ditambahkan beliau, “Untuk menjaga persatuan masyarakat, menciptakan isu-isu marginal dan kebingungan harus dihindari serta jangan sampai terungkap kata-kata atau pernyatan yang merusak persatuan.”
Kemudian dalam menjelaskan berbagai prioritas pada tahap sekarang, Rahbar menekankan penjagaan laju kemajuan ilmiah negara dan menjelaskan, “Ilmu adalah infrastruktur sejati kemajuan negara dan sebesar apapun pengeluaran di bidang ini adalah investasi bagi masa depan Iran.”
Beliau menambahkan, harus direncanakan dan diupayakan sedemikian rupa sehingga laju ilmiah dalam dekade kedua program pembangunan tetap dipertahankan dan insyaallah kita mampu masuk dalam kelompok 10 negara dunia dengan tingkat ilmiah tinggi.
Rahbar menilai perubahan gerakan ilmiah menjadi wacana publik dalam satu dekade terakhir menjamin perkembangan ilmiah dan menambahkan, “Wacana yang menumbuhkan semangat dan motivatif ini harus dipertahankan dan diperkuat.”
Ayatullah Khamenei menilai pengandalan perusahaan-perusahaan berbasis sains dan taman-taman iptek, sangat penting dan menciptakan lapangan kerja seraya menambahkan, “Rencanakan sedemikian rupa sehingga para mahasiswa dari berbagai tahapan studi dapat masuk dalam pasar kerja dan beraktivitas.”
Menurut beliau, budaya adalah prioritas dalam tahap sekarang dan menjelaskan, “Masalah ekonomi tidak menyebabkan kegalauan pikiran akan tetapi masalah budaya terkadang merampas tidur seseorang.”
Rahbar Revolusi Islam menyinggung produk-produk budaya yang sehat dan pencegahan produk-produk budaya merugikan sebagai tugas utama para pejabat negara dan menandaskan, “Di semua negara dunia, produk-produk budaya sangat dijaga, oleh karena itu jika sebagian produk baik itu yang [dalam bentuk] pertunjukan maupun tertulis, bertentangan dengan pedoman dan prinsip, maka harus dicegah tanpa kecanggungan.”
Seraya menolak pelepasan sektor budaya beliau menegaskan, “Sektor budaya harus dikelola berdasarkan pedoman dan slogan-slogan Imam [Khomeini] dan Revolusi dan harus diproduksi asupan budaya yang sehat untuk masyarakat.”
Di bagian lain, Pemimpin Besar Revolusi Islam menilai ekonomi sebagai prioritas paling utama negara dan beliau menjelaskan beberapa poin dalam hal ini, di mana poin pertamanya adalah “kemajuan yang berpadu dengan keadilan.”
Menurut Rahbar, harus hati-hati dalam gerakan ekonomi, jangan sampai tercipta kesenjangan dan jangan sampai kaum fakir tergilas.
Perubahan kerja dan upaya menjadi wacana publik serta perubahan kemalasan dan pengangguran menjadi hal yang tercela dalam budaya masyarakat, termasuk di antara poin penting dalam perencanaan dan kebijakan [pemerintah]. Ditambahkan beliau, “Selain motivasi dan perluasan penciptaan lapangan kerja dan produksi kekayaan negara, harus diciptakan jalur-jalur benar kerja dalam tugas kerja dan ditunjukkan kepada masyarakat peluang mencari kerja di media massa di mana sejumlah program televisi baik dalam hal ini.”
Menyinggung kapasitas luas negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, Rahbar mngatakan, “Masalah manajemen komersial dan perdagangan asing sangat penting.”
Beliau juga menekankan pertukaran dan perniagaan adil serta agar Iran tidak berubah menjadi pasar produk asing.
Ekonomi muqawama menurut beliau merupakan masalah penting yang harus diperhatikan penuh dalam perencanaan pemerintah.
Beliau berterima kasih atas laporan sejumlah lembaga dalam hal ini, namun mengatakan, “Sebagian tugas yang telah terlaksana bersifat mukaddimah, sebagian lainnya tidak berhubungan dengan ekonomi muqawama dan sebagian tugas yang sedang dilaksanakan lembaga-lembaga termasuk dalam aktivitas ekonomi muqawama.”
“Ekonomi muqawama adalah paket sempurna dan kohesif serta produk kebijaksanaan kolektif dan untuk implementasinya memerlukan program pelaksanaan dan operasional yang kohesif,” tegas Rahbar.
Lebih lanjut dijelaskan beliau, “Dalam program ini, porsi pelaksanaan masing-masing lembaga harus jelas dan terjadwal dan bersamaan dengan penyelesaian masalah dan rintangan, seluruh aktivitas lembaga-lembaga diamati dan ditindaklanjuti.”
Beliau menambahkan, “Setelah penyusunan program operasional ini, langkah kedua dalam implementasi ekonomi muqawama, adalah pembentukan sebuah komite komando yang kokoh, pintar dan berpengaruh, sehingga dengan pengamatan seluruh aktivitas, tersedia langkah-langkah urgen untuk menyelesiakan masalah dan pengambilan keputusan-keputusan benar dan tepat waktu, serta operasionalisasi program-program, dan dilaporkan kepada masyarakat.”
Ditujuan kepada para pejabat pemerintah, Rahbar mengatakan, “Jangan sampai ada program ekonomi yang tidak sesuai dengan kebijakan ekonomi muqawama, masuk dalam program kerja dan susunlah program pembangunan keenam lebih cepat dan berdasarkan pada pedoman ini.”
Ayatullah Khamenei menekankan pentingnya pemanfaatan berbagai kapasitas di bidang-bidang swasta termasuk pengerahan serta pemanfaatan para pakar dan pegiat ekonomi dalam merealisasikan ekonomi muqawama.
“Jika pelaksanaan politik ekonomi muqawama menuntut persyaratan hukum, undang-undang dan yudisial, parlemen dan lembaga yudikatif akan siap bekerja sama,” papar Rahbar.
Menyinggung masalah kelesuan dan laporan Presiden Iran soal pertumbuhan positif tiga persen sektor ekonomi, Ayatullah Khamenei mengatakan, “Pertumbuhan ini menunjukkan relokasi sederhana dalam kelesuan, namun jika tidak diatasi secara serius, pertumbuhan ekonomi saat ini juga akan terancam dan inflasi akan kembali menanjak.”
Terkait lembaga-lembaga ekonomi yang menghadapi masalah akibat krisis, beliau menekankan, “Sebagian dari pusat-pusat produksi itu bermasalah dalam likuiditas di mana bank-bank harus terjun ke medan dalam hal ini, akan tetapi sebagian lain dari lembaga-lembaga itu punya masalah dengan likuiditas serta menerima kemudahan akan tetapi kemudahan itu digunakan di tempat lain dan mereka ini harus ditandak secara proporsional.”
Ayatullah Khamenei menegaskan, “Untuk mengatasi masalah keterpurukan [ekonomi] ini, sebagian program harus diserahkan kepada pihak swasta.”
Beliau juga menyinggung sejumlah statistik soal adanya 400.000 miliar toman program setengah jalan dan mengatakan, “Jika 10 persen dari program-program tersebut diserahkan kepada sektor swasta, maka 4.000 miliar toman akan masuk dalam perputaran ekonomi negara dan akan memberikan pengaruh besar dalam mengatasi kelesuan.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam kemudian menekankan pentingnya perhatian lebih besar untuk sektor pertanian dan menegaskan kembali perencanaan untuk mencapai swasembada dalam komoditi inti.
“Selain memanfaatkan teknologi modern dalam sektor pertanian, kapasitas para insinyur muda pertanian di berbagai provinsi juga harus diaktualisasi.”
Mencegah impor boros buah menurut beliau sangat penting seraya mengatakan, “Harus ada fokus serius pada wilayah pedesaan dan sektor industri konversi, serta aktualisasi potensi industri pedesaan.”
Ayatullah Khamenei menilai sektor pertambangan sebagai kapasitas penting yang dimiliki negara dan mengatakan, “Pasar minyak yang hanya dengan satu isyarat kekuatan [adidaya] dan aksi antek-antek jahatnya di kawasan, dari 100 dolar menjadi 40, sama sekali tidak dapat diandalkan dan opsi lain harus dipikirkan, di mana pilihan terbaiknya adalah sektor pertambangan.”
Beliau lebih lanjut menjelaskan bahwa kapasitas swasta harus dimanfaatkan di sektor pertambangan serta agar dicegah penjualan bahan mentah.
Di akhir pernyataannya, Rahbar menekankan masalah air dan penghematan konsumsinya, serta reformasi irigasi pertanian.