Dalam pertemuan dengan para pejabat negara Republik Islam Iran, Duta Besar negara-negara Islam dan ratusan orang dari berbagai lapisan masyarakat di hari raya Idul Fitri, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyebut Idul Fitri sebagai umat Islam yang satu.
Seraya mengingatkan adanya konspirasi musuh untuk memecah-belah umat Islam, Rahbar menyeru para pemimpin Dunia Islam untuk mengesampingkan tendensi politik dan kepentingan demi memupuk persatuan kaum Muslimin.
Beliau menyebut kebrutalan rezim Zionis Israel di Gaza sebagai akibat dari perselisihan yang terjadi di tengah umat Islam.
"Sensor pemberitaan yang dilakukan media-media Barat telah membuat bangsa-bangsa di dunia tidak mengetahui fakta yang sesungguhnya dari tragedi dan kejahatan besar ini. Meski demikian, pemberitaan yang minim sudah cukup mengguncang hati nurani bangsa-bangsa non-Muslim, dan inilah mendorong mereka untuk melakukan demontrasi di jalan-jalan," ungkap beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut rakyat Gaza sendirian dalam menanggung derita besar ini, seraya mengajak negara-negara Muslim untuk ikut membantu rakyat yang tertindas ini.
"Untuk mewujudkan solidaritas ini, negara-negara Islam harus mengesampingkan perselisihan politik dan non-politik yang ada di antara mereka, untuk bersama-sama membantu mereka yang tertindas dan menyelamatkan mereka dari cengkeraman serigala-serigala Zionis yang haus darah," seru beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menandaskan bahwa tugas pertama Dunia Islam adalah membangun sarana yang dibutuhkan bagi kehidupan rakyat Gaza. Dunia Islam juga harus mereaksi keras tindakan rezim Zionis dan para pendukungnya.
Menurut beliau, warga Gaza sangat memerlukan makanan, air bersih, obat-obatan, sarana medis dan rekonstruksi bangunan dan rumah-rumah mereka. Selain itu, warga Gaza juga memerlukan senjata.
Kepada para pemimpin negara-negara Islam beliau menyerukan, "Mari kita bantu rakyat Gaza dan menyingkirkan hambatan yang sengaja dibuat oleh rezim Zionis Israel. Mari kita bersama-sama melaksanakan kewajiban agama dan kemanusiaan ini."
Tugas berikutnya bagi Dunia Islam, tambah beliau, adalah melawan dan menentang para pelaku kejahatan bersejarah ini.
"Para pelaku kejahatan ini, yaitu rezim Zionis dan para pendukungnya tak punya alasan logis yang bisa membenarkan pembantaian massal dan kejahatan keji mereka di Gaza," ungkap beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut dukungan terbuka kubu arogansi dunia termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris sebagai lampu hijau bagi rezim Zionis untuk melakukan kejahatan keji di Gaza.
"Untuk itu, bangsa-bangsa dan negara-negara Muslim harus mengutuk para pendukung dan pembela rezim Zionis. Dan jika memungkinkan, lakukan tindakan ekonomi dan politik terhadap mereka!" tegas beliau.
Rahbar memuji resistensi dan ketabahan rakyat Gaza seraya mengapresiasi langkah rakyat Iran yang dengan menggelar pawai hari al-Qods sedunia dengan semarak telah menunjukkan solidaritas kepada perjuangan rakyat Palestina.
Di awal pertemuan, Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani setelah mengucapkan selamat atas tibanya hari raya Idul Fitri menyebutkan bahwa ibadah puasa tidak bisa singkron dengan akhlak keji atau sikap bungkam menyaksikan kejahatan.
Rouhani mengingatkan adanya dua kanker ganas yang sedang dihadapi umat Islam saat ini, yaitu rezim Zionis yang sedang melakukan kejahatan di Palestina dan kanker ganas lain yang mengemas diri dengan nama ‘Islam, agama, khilafah dan imarah Islam' yang melakukan pembantaian terhadap umat Islam. Menuruntnya, untuk mengatasi masalah ini umat Islam harus bersatu.
"Republik Islam Iran dengan segenap kemampuannya akan terus mengupayakan stabilitas dan keamanan, sekaligus mencegah terjadinya pembantaian serta pertumpahan darah dan mengupayakan terciptanya kedamaian yang adil di kawasan. Dunia Islam harus bangkit, cerdas dan bersatu untuk membela kebenaran, agar tercapai kemenangan dan kejayaan yang diinginkan," katanya.
Seraya mengingatkan adanya konspirasi musuh untuk memecah-belah umat Islam, Rahbar menyeru para pemimpin Dunia Islam untuk mengesampingkan tendensi politik dan kepentingan demi memupuk persatuan kaum Muslimin.
Beliau menyebut kebrutalan rezim Zionis Israel di Gaza sebagai akibat dari perselisihan yang terjadi di tengah umat Islam.
"Sensor pemberitaan yang dilakukan media-media Barat telah membuat bangsa-bangsa di dunia tidak mengetahui fakta yang sesungguhnya dari tragedi dan kejahatan besar ini. Meski demikian, pemberitaan yang minim sudah cukup mengguncang hati nurani bangsa-bangsa non-Muslim, dan inilah mendorong mereka untuk melakukan demontrasi di jalan-jalan," ungkap beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut rakyat Gaza sendirian dalam menanggung derita besar ini, seraya mengajak negara-negara Muslim untuk ikut membantu rakyat yang tertindas ini.
"Untuk mewujudkan solidaritas ini, negara-negara Islam harus mengesampingkan perselisihan politik dan non-politik yang ada di antara mereka, untuk bersama-sama membantu mereka yang tertindas dan menyelamatkan mereka dari cengkeraman serigala-serigala Zionis yang haus darah," seru beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menandaskan bahwa tugas pertama Dunia Islam adalah membangun sarana yang dibutuhkan bagi kehidupan rakyat Gaza. Dunia Islam juga harus mereaksi keras tindakan rezim Zionis dan para pendukungnya.
Menurut beliau, warga Gaza sangat memerlukan makanan, air bersih, obat-obatan, sarana medis dan rekonstruksi bangunan dan rumah-rumah mereka. Selain itu, warga Gaza juga memerlukan senjata.
Kepada para pemimpin negara-negara Islam beliau menyerukan, "Mari kita bantu rakyat Gaza dan menyingkirkan hambatan yang sengaja dibuat oleh rezim Zionis Israel. Mari kita bersama-sama melaksanakan kewajiban agama dan kemanusiaan ini."
Tugas berikutnya bagi Dunia Islam, tambah beliau, adalah melawan dan menentang para pelaku kejahatan bersejarah ini.
"Para pelaku kejahatan ini, yaitu rezim Zionis dan para pendukungnya tak punya alasan logis yang bisa membenarkan pembantaian massal dan kejahatan keji mereka di Gaza," ungkap beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut dukungan terbuka kubu arogansi dunia termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris sebagai lampu hijau bagi rezim Zionis untuk melakukan kejahatan keji di Gaza.
"Untuk itu, bangsa-bangsa dan negara-negara Muslim harus mengutuk para pendukung dan pembela rezim Zionis. Dan jika memungkinkan, lakukan tindakan ekonomi dan politik terhadap mereka!" tegas beliau.
Rahbar memuji resistensi dan ketabahan rakyat Gaza seraya mengapresiasi langkah rakyat Iran yang dengan menggelar pawai hari al-Qods sedunia dengan semarak telah menunjukkan solidaritas kepada perjuangan rakyat Palestina.
Di awal pertemuan, Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani setelah mengucapkan selamat atas tibanya hari raya Idul Fitri menyebutkan bahwa ibadah puasa tidak bisa singkron dengan akhlak keji atau sikap bungkam menyaksikan kejahatan.
Rouhani mengingatkan adanya dua kanker ganas yang sedang dihadapi umat Islam saat ini, yaitu rezim Zionis yang sedang melakukan kejahatan di Palestina dan kanker ganas lain yang mengemas diri dengan nama ‘Islam, agama, khilafah dan imarah Islam' yang melakukan pembantaian terhadap umat Islam. Menuruntnya, untuk mengatasi masalah ini umat Islam harus bersatu.
"Republik Islam Iran dengan segenap kemampuannya akan terus mengupayakan stabilitas dan keamanan, sekaligus mencegah terjadinya pembantaian serta pertumpahan darah dan mengupayakan terciptanya kedamaian yang adil di kawasan. Dunia Islam harus bangkit, cerdas dan bersatu untuk membela kebenaran, agar tercapai kemenangan dan kejayaan yang diinginkan," katanya.