Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam khutbah Idul Fitri menyampaikan ucapan selamat atas tibanya hari besar yang penuh berkah ini seraya mengapresiasi antusisme rakyat Iran dalam melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan. Beliau memuji kian meluasnya budaya memberikan jamuan buka puasa di Iran. Menurut beliau budaya semacam ini sangat besar artinya bagi sebuah masyarakat Muslim.
Pemimpin Besar Revolusi Islam juga menyinggung pawai akbar rakyat Iran dalam memperingati hari al-Quds Sedunia untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada rakyat Palestina.
Di khutbah kedua, Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut transformasi di Gaza sebagai isu yang sangat krusial bagi umat Islam dan dunia kemanusiaan. Mengenai pembantaian warga sipil Gaza khususnya anak-anak oleh rezim Zionis Israel beliau mengatakan, "Serigala buas bernama rezim Zionis Israel sedang melakukan sebuah kejahatan besar di Gaza. Umat manusia harus bangkit dan mereaksi keras kejahatan rezim Zionis yang bengis ini."
Dalam masalah Gaza ada tiga poin penting yang disinggung Rahbar. Pertama, keharusan untuk mengutuk kejahatan rezim Zionis ini dan menghukum para pelakunya. Kedua, penghargaan kepada moqawamah atau resistensi rakyat Gaza yang tak ada tandingannya. Ketiga, keharusan untuk memperkuat dan mempersenjatai rakyat Palestina.
Beliau menyebut kejahatan terbuka yang dilakukan para pemimpin rezim Zionis di Gaza sebagai genosida dan tragedi besar sejarah.
"Para pelaku kejahatan dan mereka yang membela dan mendukung kejahatan ini dari kubu arogansi harus dikecam dan dihukum oleh dunia, baik mereka yang masih duduk dengan posisi pemimpin atau yang sudah turun dari kekuasaan dan tersingkirkan. Ini yang dituntut oleh bangsa-bangsa dunia dan juru bicara mereka," imbuh beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan kekagumannya atas ketabahan rakyat Gaza. Menurut beliau, ketabahan yang mengagumkan ini terjadi di sebuah daerah yang diblokade dan minim sarana. Mereka diserang siang dan malam tanpa perikemanusiaan oleh orang-orang Zionis, musuh yang bengis, keji, najis dan tak berbelas kasihan. Namun warga Gaza tetap berani, tegar dan terus melawan.
Resistensi dan ketabahan ini, lanjut beliau, adalah pelajaran berharga bagi semua orang. "Resistensi yang sulit dibayangkan ini menunjukkan bahwa kekuatan resistensi manusia dan kekuatan suatu bangsa untuk berjuang dan melawan akan berujung pada kemenangan mereka dengan izin dan taufik Allah," kata beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei lebih lanjut menyinggung upaya yang dilakukan Rezim Zionis Israel bersama para pembela seperti Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Eropa untuk memaksakan gencatan senjata terhadap warga Gaza.
"Sampai saat ini, musuh yang menjadi pihak agresor sangat menyesal telah memulai perang ini. Mereka menginginkan gencatan senjata. Dan, ini adalah tanda-tanda kemenangan pihak moqawamah," tegas beliau.
Ditambahkan oleh beliau, para pendukung rezim Zionis sedang mengupayakan gencatan senjata untuk menyelamatkan rezim ini.
Mengenai poin ketiga, Rahbar menyebut pernyataan para petinggi kubu arogansi untuk melucuti senjata Hamas dan Jihad Islam Palestina sebagai upaya menindas rakyat Palestina. "Melucuti senjata Moqawamah adalah membiarkan rakyat Palestina tanpa kekuatan untuk membela diri," ungkap beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, "Yang seharusnya dilakukan seluruh dunia termasuk Dunia Islam adalah mempersenjatai bangsa Palestina sebisa mungkin."
Pemimpin Besar Revolusi Islam juga menyinggung pawai akbar rakyat Iran dalam memperingati hari al-Quds Sedunia untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada rakyat Palestina.
Di khutbah kedua, Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut transformasi di Gaza sebagai isu yang sangat krusial bagi umat Islam dan dunia kemanusiaan. Mengenai pembantaian warga sipil Gaza khususnya anak-anak oleh rezim Zionis Israel beliau mengatakan, "Serigala buas bernama rezim Zionis Israel sedang melakukan sebuah kejahatan besar di Gaza. Umat manusia harus bangkit dan mereaksi keras kejahatan rezim Zionis yang bengis ini."
Dalam masalah Gaza ada tiga poin penting yang disinggung Rahbar. Pertama, keharusan untuk mengutuk kejahatan rezim Zionis ini dan menghukum para pelakunya. Kedua, penghargaan kepada moqawamah atau resistensi rakyat Gaza yang tak ada tandingannya. Ketiga, keharusan untuk memperkuat dan mempersenjatai rakyat Palestina.
Beliau menyebut kejahatan terbuka yang dilakukan para pemimpin rezim Zionis di Gaza sebagai genosida dan tragedi besar sejarah.
"Para pelaku kejahatan dan mereka yang membela dan mendukung kejahatan ini dari kubu arogansi harus dikecam dan dihukum oleh dunia, baik mereka yang masih duduk dengan posisi pemimpin atau yang sudah turun dari kekuasaan dan tersingkirkan. Ini yang dituntut oleh bangsa-bangsa dunia dan juru bicara mereka," imbuh beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan kekagumannya atas ketabahan rakyat Gaza. Menurut beliau, ketabahan yang mengagumkan ini terjadi di sebuah daerah yang diblokade dan minim sarana. Mereka diserang siang dan malam tanpa perikemanusiaan oleh orang-orang Zionis, musuh yang bengis, keji, najis dan tak berbelas kasihan. Namun warga Gaza tetap berani, tegar dan terus melawan.
Resistensi dan ketabahan ini, lanjut beliau, adalah pelajaran berharga bagi semua orang. "Resistensi yang sulit dibayangkan ini menunjukkan bahwa kekuatan resistensi manusia dan kekuatan suatu bangsa untuk berjuang dan melawan akan berujung pada kemenangan mereka dengan izin dan taufik Allah," kata beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei lebih lanjut menyinggung upaya yang dilakukan Rezim Zionis Israel bersama para pembela seperti Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Eropa untuk memaksakan gencatan senjata terhadap warga Gaza.
"Sampai saat ini, musuh yang menjadi pihak agresor sangat menyesal telah memulai perang ini. Mereka menginginkan gencatan senjata. Dan, ini adalah tanda-tanda kemenangan pihak moqawamah," tegas beliau.
Ditambahkan oleh beliau, para pendukung rezim Zionis sedang mengupayakan gencatan senjata untuk menyelamatkan rezim ini.
Mengenai poin ketiga, Rahbar menyebut pernyataan para petinggi kubu arogansi untuk melucuti senjata Hamas dan Jihad Islam Palestina sebagai upaya menindas rakyat Palestina. "Melucuti senjata Moqawamah adalah membiarkan rakyat Palestina tanpa kekuatan untuk membela diri," ungkap beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, "Yang seharusnya dilakukan seluruh dunia termasuk Dunia Islam adalah mempersenjatai bangsa Palestina sebisa mungkin."