Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei (11/5) usai meninjau pameran pertahanan yang digelar oleh Korps Pasukan Garda Revolusi Islam (Sepah-e Pasdaran-e Enqelab-e Islami) menyebut kunjungan ini sebagai momen yang indah karena menyaksikan langsung produk-produk pertahanan yang dibuat di dalam negeri. Beliau mengatakan, "Pelajaran terpenting dari pameran ini adalah bahwa bangsa Iran telah membuktikan kemampuan dan potensinya untuk masuk ke ajang-ajang yang sulit dan medan-medan yang penuh rintangan dari musuh. Pameran ini memberi pesan bahwa kita bisa."
Seraya menyampaikan kritik terhadap sejumlah pejabat negara yang tidak menangkap pesan ‘wibawa dan kemampuan diri pada bangsa ini', Rahbar menandaskan, "Sayang sekali, ada sebagian pejabat negara yang tidak menangkap pesan ini."
Menurut beliau ‘potensi, kemampuan dan tekad' adalah unsur-unsur utama yang membentuk kekuatan. "Selama ini di mana saja kita fokus bertindak dengan penuh tekad di situ kita meraih keberhasilan," imbuh beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengungkapkan, "Saya selalu mendukung kreativitas dalam menjalankan kebijakan luar negeri dan berunding. Pesan yang selalu saya sampaikan kepada para pejabat terkait adalah kerahkan semua usaha dan kreativitas dalam menjalankan kebijakan luar negeri dan berdiplomasi di kancah internasional. Akan tetapi jangan kaitkan perundingan dengan kebutuhan negara dan masalah-masalah lain seperti sanksi."
Beliau menambahkan, "Para pejabat negara harus bisa mengatasi masalah sanksi lewat cara lain."
Pameran keberhasilan korps Angkatan Udara Pasdaran menurut beliau adalah bukti nyata akan kapasitas dan potensi bangsa Iran yang jika diakumulasikan dengan tekad yang kuat akan menghasilkan kemajuan bagi negara.
Dikatakannya bahwa masalah yang paling mendasar terjadi karena bangsa ini tidak menyadari potensi dan kemampuan yang ada padanya. Dalam masalah ekonomi pun, jika mengandalkan potensi dan kemampuan diri banyak persoalan yang bisa ditangani, dan ini sudah terbukti.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan bahwa faktor yang menyulut kebencian musuh terhadap Iran adalah tekad bangsa ini untuk bebas dan loyalitasnya kepada Islam dan al-Qur'an. "Islam dan al-Qur'an menyeru bangsa-bangsa Muslim untuk berdiri di atas kaki sendiri seraya mengandalkan jatidiri islami dan insani mereka, serta berbaik sangka kepada Allah dan pantang tunduk kepada kezaliman dan perampokan yang dilakukan kubu arogansi internasional. Karena itu, selama bangsa Iran loyal kepada Islam, al-Qur'an dan cita-cita luhurnya maka permusuhan dari kubu arogansi akan selalu ada," kata beliau.
Rahbar menegaskan, "Kubu arogansi terus berusaha menundukkan bangsa Iran dan memaksanya mundur. Tapi itu tidak mungkin terjadi."
Menyinggung pernyataan bodoh disampaikan Barat dalam perundingan dengan Iran, khususnya yang terkait dengan kemampuan rudal Iran yang disebut-sebut terbatas, beliau menandaskan, "Mereka beranggapan bahwa program rudal Iran terbatas sehingga terus mengancam Iran secara militer. Padahal, anggapan seperti itu sangat bodoh dan konyol."
Ayatollah al-Udzma lebih lanjut mengimbau Korps Angkatan Udara Pasdaran untuk terus menjalankan program secara cermat dan jangan pernah merasa puas dengan apa yang sudah diraih.
Sebelum itu, Komandan Angkatan Udara Pasdaran Brigjen Hajizadeh dalam laporannya mengenai keberhasilan korps ini di bidang rudal, drone, penangkis serangan udara, sistem radar dan pusat-pusat pengendalian komando, mengatakan, "Para pakar korps Angkatan Udara Pasdaran berhasil mengatasi sanksi dan kendala teknis, dan sekarang kemampuan rudal Iran berada di peringkat tertinggi di kawasan dan ketujuh dunia."
Ditambahkannya bahwa pameran hari ini hanyalah bagian kecil dari kemampuan yang dimiliki Pasdaran dan Iran, dan jika musuh membuat kesalahan maka mereka akan mendapatkan balasan dan pelajaran yang tak terlupakan.
Menurutnya, berkat arahan dan bimbingan Rahbar, Angkatan Bersenjata Iran bisa mengatasi semua bentuk sanksi dan diharapkan lembaga-lembaga lain di negara ini bisa meniru keberhasilan yang ada untuk mewujudkan sistem ekonomi resistensi.
Dalam pameran ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyaksikan langsung produk-produk pertahanan yang dibuat oleh korps Angkatan Udara Pasukan Garda Revolusi (Sepah-e Pasdaran). Selama dua jam beliau melihat berbagai peralatan militer dan sistem pertahanan seperti aneka rudal, pesawat tanpa awak (drone), rudal balistik, sistem pertahanan anti serangan udara, sistem radar, dan pusat kontrol komando.
Salah satu yang menarik perhatian dalam pameran ini selain drone Shahid 129, Shahid 125, dan Shahid 121 dan sistem radar adalah hasil diplikasi drone canggih jenis RQ-170 milik Amerika Serikat (AS) yang pada tahun 2011 berhasil dikendalikan dan dijaring oleh Iran. Drone pengintai versi Iran ini telah dimodifikasi dan dilengkapi dengan sistem sebagai pesawat pembom.
Seraya menyampaikan kritik terhadap sejumlah pejabat negara yang tidak menangkap pesan ‘wibawa dan kemampuan diri pada bangsa ini', Rahbar menandaskan, "Sayang sekali, ada sebagian pejabat negara yang tidak menangkap pesan ini."
Menurut beliau ‘potensi, kemampuan dan tekad' adalah unsur-unsur utama yang membentuk kekuatan. "Selama ini di mana saja kita fokus bertindak dengan penuh tekad di situ kita meraih keberhasilan," imbuh beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengungkapkan, "Saya selalu mendukung kreativitas dalam menjalankan kebijakan luar negeri dan berunding. Pesan yang selalu saya sampaikan kepada para pejabat terkait adalah kerahkan semua usaha dan kreativitas dalam menjalankan kebijakan luar negeri dan berdiplomasi di kancah internasional. Akan tetapi jangan kaitkan perundingan dengan kebutuhan negara dan masalah-masalah lain seperti sanksi."
Beliau menambahkan, "Para pejabat negara harus bisa mengatasi masalah sanksi lewat cara lain."
Pameran keberhasilan korps Angkatan Udara Pasdaran menurut beliau adalah bukti nyata akan kapasitas dan potensi bangsa Iran yang jika diakumulasikan dengan tekad yang kuat akan menghasilkan kemajuan bagi negara.
Dikatakannya bahwa masalah yang paling mendasar terjadi karena bangsa ini tidak menyadari potensi dan kemampuan yang ada padanya. Dalam masalah ekonomi pun, jika mengandalkan potensi dan kemampuan diri banyak persoalan yang bisa ditangani, dan ini sudah terbukti.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan bahwa faktor yang menyulut kebencian musuh terhadap Iran adalah tekad bangsa ini untuk bebas dan loyalitasnya kepada Islam dan al-Qur'an. "Islam dan al-Qur'an menyeru bangsa-bangsa Muslim untuk berdiri di atas kaki sendiri seraya mengandalkan jatidiri islami dan insani mereka, serta berbaik sangka kepada Allah dan pantang tunduk kepada kezaliman dan perampokan yang dilakukan kubu arogansi internasional. Karena itu, selama bangsa Iran loyal kepada Islam, al-Qur'an dan cita-cita luhurnya maka permusuhan dari kubu arogansi akan selalu ada," kata beliau.
Rahbar menegaskan, "Kubu arogansi terus berusaha menundukkan bangsa Iran dan memaksanya mundur. Tapi itu tidak mungkin terjadi."
Menyinggung pernyataan bodoh disampaikan Barat dalam perundingan dengan Iran, khususnya yang terkait dengan kemampuan rudal Iran yang disebut-sebut terbatas, beliau menandaskan, "Mereka beranggapan bahwa program rudal Iran terbatas sehingga terus mengancam Iran secara militer. Padahal, anggapan seperti itu sangat bodoh dan konyol."
Ayatollah al-Udzma lebih lanjut mengimbau Korps Angkatan Udara Pasdaran untuk terus menjalankan program secara cermat dan jangan pernah merasa puas dengan apa yang sudah diraih.
Sebelum itu, Komandan Angkatan Udara Pasdaran Brigjen Hajizadeh dalam laporannya mengenai keberhasilan korps ini di bidang rudal, drone, penangkis serangan udara, sistem radar dan pusat-pusat pengendalian komando, mengatakan, "Para pakar korps Angkatan Udara Pasdaran berhasil mengatasi sanksi dan kendala teknis, dan sekarang kemampuan rudal Iran berada di peringkat tertinggi di kawasan dan ketujuh dunia."
Ditambahkannya bahwa pameran hari ini hanyalah bagian kecil dari kemampuan yang dimiliki Pasdaran dan Iran, dan jika musuh membuat kesalahan maka mereka akan mendapatkan balasan dan pelajaran yang tak terlupakan.
Menurutnya, berkat arahan dan bimbingan Rahbar, Angkatan Bersenjata Iran bisa mengatasi semua bentuk sanksi dan diharapkan lembaga-lembaga lain di negara ini bisa meniru keberhasilan yang ada untuk mewujudkan sistem ekonomi resistensi.
Dalam pameran ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyaksikan langsung produk-produk pertahanan yang dibuat oleh korps Angkatan Udara Pasukan Garda Revolusi (Sepah-e Pasdaran). Selama dua jam beliau melihat berbagai peralatan militer dan sistem pertahanan seperti aneka rudal, pesawat tanpa awak (drone), rudal balistik, sistem pertahanan anti serangan udara, sistem radar, dan pusat kontrol komando.
Salah satu yang menarik perhatian dalam pameran ini selain drone Shahid 129, Shahid 125, dan Shahid 121 dan sistem radar adalah hasil diplikasi drone canggih jenis RQ-170 milik Amerika Serikat (AS) yang pada tahun 2011 berhasil dikendalikan dan dijaring oleh Iran. Drone pengintai versi Iran ini telah dimodifikasi dan dilengkapi dengan sistem sebagai pesawat pembom.