Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, pagi hari ini (Minggu 14/5) mengunjungi Pameran Buku Internasional ke-34 di Mushalla Teheran selama tiga jam.
Dalam kunjungan yang juga dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam ini, Pimpinan Tertinggi Revolusi mendapatkan informasi tentang terbitan baru dan buku-buku yang ditampilkan dalam pameran tersebut, beliau juga meluangkan waktu untuk berbincang dengan para pemilik stand dan penerbit.
Di akhir kunjungannya di Pameran Buku Internasional, Imam Ali Khamenei, dalam sebuah wawancara dengan reporter kantor berita Sheda wa Sima, sambil mengungkapkan kepuasan besar dari kunjungan ini, beliau juga menggambarkan pameran buku sebagai pertemuan yang sangat besar dan populer dengan aspek budaya yang dominan. Beliau berkata, “Alhamdulillah, pada pameran buku ini terlihat tanda-tanda yang baik, kabar baik, niat baik dan motivasi yang serius dari kalangan muda.”
Dalam pertemuan Nasional dengan sejumlah besar guru dan pendidik dari seluruh negeri, Pemimpin Revolusi Islam menyebut para guru sebagai pendidik dan permata berharga bagi kalangan "remaja dan generasi muda" dan juga menyebutnya sebagai arsitek masa depan negara. Pada kesempatan ini beliau juga menjelaskan hal-hal penting yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam sistem pendidikan, berkata, “Terkait dengan harapan yang dimiliki terhadap para guru, negara dan sistem harus benar-benar merasa bertanggung jawab penuh atas berbagai masalah yang mereka hadapi.”
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, malam ini dalam pertemuan dengan Tuan Abdul Latif Rashid, Presiden Irak dan delegasi, menekankan bahwa kemajuan, kemakmuran, kemerdekaan, dan peningkatan Irak sangat penting bagi Republik Islam Iran, dan berkata, “Perluasan kerjasama bilateral dan pelaksanaan perjanjian-perjanjian yang telah selesai merupakan kepentingan kedua negara.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pagi hari ini (Sabtu, 29/4) dalam pertemuan dengan lebih dari seribu buruh, anggota organisasi buruh dan pejabat Kementerian Kerja Sama, Perburuhan dan Kesejahteraan Sosial, menekankan perlunya melakukan langkah nyata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pekerja dan komunitas buruh, beliau juga memuji perlawanan dengan kewaspadaan yang diperlihatkan oleh para buruh terhadap provokasi para musuh; dan beliau juga menyebut bahwa penciptaan budaya "hubungan langsung antara pendapatan dan kekayaan dengan kerja dan usaha" sebagai kebutuhan nyata negara dan masyarakat.
Sebelum siang hari ini (Sabtu, 22/4), Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, dalam pertemuan dengan rakyat, pejabat-pejabat negara dan para duta besar negara-negara Islam, menyatakan bahwa persatuan merupakan kebutuhan yang mendesak dan esensial bagi umat Islam dan sembari mengisyarahkan pada penurunan nyata yang dialami oleh rezim Zionis dan berkurangnya kekuatan penangkal yang tampak jelas pada rezim ini mengatakan. “Kemajuan dan perkembangan penting ini terjadi berkat perlawanan yang gigih dari bangsa dan pemuda Palestina, dan strategi dunia Islam saat ini harus difokuskan untuk membantu dan memperkuat elemen-elemen pertempuran di internal Palestina.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam hari ini (Selasa 18/4) dalam pertemuan dua setengah jam dengan lebih dari ribuan anggota dan aktivis dari berbagai organisasi mahasiswa mengatakan bahwa mahasiswa, kegiatan dan tuntutan yang mereka kemukakan merupakan sebuah peluang dan nilai yang sangat berarti bagi negara, dan sembari menyinggung tentang strategi musuh untuk menciptakan rasa pesimis dalam diri rakyat Iran atas kemampuan dan kekuatan diri sendiri, beliau berkata, “Bertolak belakang dengan keinginan musuh, komunitas mahasiswa sudah seharusnya berupaya untuk menempatkan transformasi dalam pikiran dan realitas masyarakat Iran, kemudian menciptakan transformasi dalam pikiran dan realitas masyarakat dunia untuk jangka panjang.”
Imam Ali Khamenei, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, dalam pertemuan dengan para komandan dan pejabat tinggi angkatan bersenjata pada siang hari ini (Minggu 16/4), menyebut pasukan ini sebagai pagar kuat negara dan bangsa dan menekankan, “Posisi yang sangat hebat ini memikul tanggung jawab yang berat, dan alhamdulillah, Angkatan Bersenjata dengan terapresiasi oleh posisi yang membanggakan ini, senantiasa sibuk menjalankan tugasnya.”
Pada malam kelahiran Imam Hasan al-Mujtaba as, sekelompok guru bahasa dan sastra Persia serta penyair muda dan veteran bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam.
Dalam pertemuan ini, Imam Ali Khamenei menyatakan kepuasannya atas perluasan ranah puisi di tanah air, beliau menyebut puisi sebagai media yang berpengaruh dan bertahan lama, dan sembari mengisyarahkan pada universalitas dan pentingnya puisi yang tak tergantikan dalam periode sejarah dunia Islam, beliau berkatam “Salah satu ciri khas puisi Persia adalah bahwa ia merupakan produksi kapital, bersifat kognitif dan spiritual, yang mengkristal dalam puncak puisi Persia dan puisi bijak dan informatif dari penyair terkemuka seperti Ferdousi, Nizami, Maulawi, Saadi dan Hafiz.”
Imam Ali Khamenei hari ini (Selasa 4/4) dalam pertemuan dengan pejabat dan perangkat negara, menekankan perlunya memusatkan upaya dan kemauan seluruh pejabat dan lembaga negara dalam sepanjang tahun untuk "mengendalikan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan produksi." Ayatullah Ali Khamanei juga menyatakan persyaratan untuk mewujudkan slogan tahun ini dan beberapa rekomendasi penting lainnya terkait masalah ekonomi, kemudian berkata, “Jika persyaratan ini diikuti, maka kita akan menyaksikan penurunan inflasi dan masyarakat akan relatif lebih nyaman pada akhir tahun.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pada sore hari ini menghadiri acara tadarusan Alquran di hari pertama bulan suci Ramadhan (23/3/2023). Acara ini dihadiri sejumlah qari dan para ustaz serta penggiat Alquran terkemuka. Imam Ali Khamenei memandang penting untuk memadukan majelis tilawah Alquran, terjemahan dan tafsir ayat-ayat untuk menyampaikan pemahaman-pemahaman dan kandungan-kandungan Alquran kepada pendengar dan memberi manfaat kepada mereka. Para ahli dan penggiat al-Quran diharapkan menemukan cara baru untuk masalah penting ini.
Pada hari pertama tahun baru (21/3), Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, dalam pertemuan besar dengan para penduduk dan peziarah makam suci Radhawi as mengatakan bahwa transformasi dengan makna "memperbesar kekuatan dan menghilangkan titik kelemahan dan cacat" merupakan kebutuhan dasar negara, dan dengan mengisyarahkan pada tujuan dan tuntutan musuh yang sepenuhnya anti-transformasi, beliau berkata, “Kita harus memulai tugas transformasi yang berat dan sulit dengan kemauan yang kuat, mengandalkan kepercayaan diri nasional, harapan dan kewaspadaan, dan mengubah titik kelemahan terutama dalam sektor ekonomi, menjadi hal yang cemerlang dan menonjol.”
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, dalam sebuah pesan pada kesempatan awal tahun 1402 H, sembari mengucapkan selamat kepada rakyat dan seluruh bangsa Iran yang merayakan Nowruz mengatakan bahwa masalah terpenting negara tahun lalu adalah isu ekonomi dan penghidupan rakyat, dan dengan menegaskan bahwa slogan tahun ini pun berkaitan dengan masalah ekonomi, beliau menyatakan bahwa tahun 1402 sebagai tahun “Pengendalian Inflasi dan Pertumbuhan Produksi”.
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, pagi ini (Senin, 6/3) bertepatan dengan Hari Menanam Pohon menanam tiga bibit pohon.
Setelah menanam bibit pohon, Pemimpin Revolusi Islam menyampaikan tentang alasan penanaman tiga bibit pohon dengan menyinggung slogan Hari Menanam Pohon tahun ini dengan judul "Tiga bibit pohon untuk setiap warga Iran." Beliau menegaskan, “Berdasarkan pada slogan yang telah dipilih terkait dengan penanaman pohon, jika setiap warga Iran menanam tiga bibit pohon, maka program pemerintah yang berencana menanam satu miliar bibit pohon akan dapat terwujud dalam empat tahun sejak tahun 1402 S (2023).
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pagi ini (Kamis) dalam pertemuan dengan anggota Dewan Ahli, menyebut bahwa dewan yang tinggi dan sangat penting ini merupakan simbol perpaduan antara "Republik" dan "Islamiyah", dan sembari menyinggung kehadiran rakyat yang tak tergantikan, vital dan berkesinambungan dalam berbagai momen, beliau berkata, “Dukungan dan pondasi masyarakat yang kuat terhadap negara adalah kekayaan nasional dimana Allah telah menyempurnakan hujjah dan argumen atas para ulama dan seluruh pejabat. Dan kita semua harus berusaha tanpa lelah untuk mempertahankan dan meningkatkan modal dan kekayaan yang sangat besar ini.”
Imam Ali Khamenei pagi hari ini (Sabtu, 18/2) pada peringatan Hari Raya Mab’ats (Pengangkatan Rasulullah saw) dalam pertemuan dengan para pejabat, wakil dan duta besar negara-negara Islam, para tamu dan peserta musabaqah tilawatil Alquran Internasional menyebut bahwa pemanfaatan khazanah agung yang tidak habis-habisnya dari Bi’tsat Rasulullah saw bisa menjadi solusi bagi segala permasalahan dan jalan bagi ummat Islam untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, beliau menambahkan: “Jika negara-negara Islam mengikuti dan melaksanakan ajaran Rasulullah, maka rezim zionis tidak mungkin mampu melakukan kejahatan dan penindasan seperti ini terhadap rakyat Palestina di depan mata bangsa dan umat Islam. Dimana tentunya bangsa Iran dan sistem pemerintahan Islam akan terus memenuhi tugas dan kewajiban mereka dalam hal ini.”
Imam Ali Khamenei pagi hari ini (Rabu, 18/2) dalam pertemuan dengan ribuan masyarakat Azerbaijan Timur menyebut bahwa rakyat Azerbaijan adalah pembawa panji persatuan dan kebebasan Iran, dan sembari menyampaikan penghormatannya kepada bangsa besar Iran karena telah menciptakan 22 Bahman (11 Feb) yang bersejarah di tahun ini, beliau menekankan, “Epik sejati, penuh semangat dan penuh makna ini merupakan hasil jerih payah bangsa yang tidak menyimpang dan tetap bertahan dalam garis revolusi; dan jalur kemajuan dan membanggakan ini terwujud dengan persatuan nasional dan dengan pandangan revolusioner, bukan dengan memberikan reaksi negatif terhadap masalah, melainkan dengan mengandalkan upaya yang menghasilkan pencapaian bahwa aktivitas jihadi akan terus berlanjut, dan semua pejabat akan berupaya dalam sepanjang waktu untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan mengatasi kesulitan, terutama inflasi.”
Bertepatan dengan peringatan peristiwa 19 Bahman tahun 1357 (8/2/1979) dan ikrar kesetiaan yang bersejarah oleh sekelompok pembelot Angkatan Udara kepada Imam Khomeini (ra), hari ini (Rabu, 9/2), ratusan komandan dan staf Angkatan Udara dan juga Pertahanan Udara melakukan pertemuan dengan Panglima Tertinggi.
Pada pertemuan ini, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menyampaikan penghormatannya kepada para tentara yang mukmin, revolusioner, mulia, merakyat dan menjadi penggerak karya-karya besar dan menakjubkan, beliau menyebut peristiwa 19 Bahman 1357 sebagai faktor penting dalam menciptakan gelombang kemenangan Islam pada Revolusi Islam tanggal 22 Bahman tahun itu (11 Feb 1979), dan juga menjadi pelopor dan pendorong semangat pada 22 Bahman tahun-tahun setelah revolusi.
Perayaan Taklif di Husainiyyah Imam Khomeini dihadiri ratusan gadis remaja:
Pemimpin Revolusi: “Wahai Kuncup-kuncup Bunga yang Tengah Mekar, Bersahabatlah dengan Tuhan
Bertepatan dengan malam kelahiran Amirul Mukminin Ali as di Husainiyyah Imam Khomeini telah dilaksanakan acara spiritual dengan nama “Festival Para Bidadari” (Perayaan Taklif) yang dihadiri oleh ratusan siswi yang baru saja mencapai usia baligh. Pada acara ini juga dilaksanakan salat Maghrib dan Isya secara berjamaah yang dipimpin oleh Imam Ali Khamenei.
Pemimpin Revolusi Islam dalam pesannya pada Konferensi Salat Nasional ke 29:
Ayah, Ibu, Guru dan Para Dosen hars mengetahui Tugas Mereka Terkait Hubungan antara Salat dan Pemuda
Imam Ali Kamenei dalam sebuah pesannya kepada Konferensi Salat Nasional yang ke 29 menganggap pelaksanaan konferensi ini setelah dua tahun tidak diselenggarakan sebagai sumber kegembiraan dan berkah, kemudian mengatakan, “Mata rantai penting dalam masyarakat yang bahagia dan sukses, seperti persahabatan, saling memaafkan, berkasih sayang, empat, simpati, tolong menolong, kebajikan dan sejenisnya akan bisa menjadi semakin kuat dengan keberkahan shalat.
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, baru-baru ini mengecam penghinaan terhadap kesucian Islam dan al-Quran di beberapa negara Eropa. Pemimpin Revolusi Islam menganggap penghinaan ini sebagai tanda permusuhan arogan dengan prinsip Islam dan menyerukan kepada semua pencari kebebasan di dunia untuk menentang kebijakan kotor menghina hal-hal suci dan menyebarkan kebencian.